Belakangan ini, tepatnya Juli 2020, Badan Semi Otonom (selajutnya ditulis BSO) KSM Proteus baru saja melakukan suksesi kepengurusan. Samuel Febrian Wijaya (Biologi’18) yang akrab disapa Sam atau bang Sam, terpilih sebagai ketua umum periode 2020/2021 BSO ini. Sebagai BSO yang termasuk baru, mungkin banyak dari kita yang belum terlalu kenal dengan BSO ini. Oleh karena itu, bang Sam secara antusias ingin memperkenalkan KSM Proteus kepada pembaca.
KSM (Kelomopok Studi Mikroorganisme) Proteus Merupakan Badan Semi Otonom yang berfokus pada pembelajaran mengenai mikroorganisme. Berlambang mata dan mikroskop yang mempunyai banyak warna, KSM Proteus berharap dapat menjadi wadah bagi mahasiswa Biologi FMIPA UI untuk dapat belajar dan paham mengenai organisme yang tidak terlihat (mikroorganisme). BSO ini baru saja dibentuk pada tanggal 10 Mei 2017. Karena itu, bang Sam merupakan angkatan kepengurusan yang ke-4 serta menjadikan KSM Proteus sebagai BSO yang paling muda.
Sebagai yang paling bungsu diantara BSO lainnya, banyak sekali tantangan yang harus dihadapi oleh si bungsu ini. Bang Sam bercerita bahwa awal mula terbentuknya KSM Proteus, kepengurusan dan struktur organisasi BSO ini kurang stabil. Hal tersebut disebabkan beberapa anggota yang kurang konsisten dalam berorganiasi serta adannya rasa kurang memiliki. Namun, bang Sam menilai selama 2 tahun beliau di KSM Proteus, banyak perkembangan yang terlihat.
“Setiap tahun Proteus selalu bisa berinovasi untuk menciptakan program kerja yang bisa membantu anggotanya berkembang lebih baik. Sebagai BSO baru (…) akan mudah bagi kami untuk berinovasi tiap tahunnya, hingga secara sistem organisasi, Proteus sudah lebih stabil kedepannya”
Sam, Ketua Umum KSM Proteus
Memang, program kerja utama KSM Proteus tidak sebanyak BSO lainnya. Hanya ada dua program kerja utama, yakni Inokulasi dan Eksplorasi. Inokulasi mengarah pada regenerasi dan perekrutan anggota baru KSM Proteus dan dapat diikuti oleh seluruh Mahasiswa S1 Departemen Biologi FMIPA UI. Sedangkan, Ekplorasi bertujuan untuk melakukan penelitian tentang diversitas dan/atau potensi dari suatu spesies mikroorganisme. Bang Sam menjelaskan bahwa hasil dari penelitian ini dapat dipublikasikan dalam Seminar Nasional atau jurnal ilmiah. Untuk kepengrusan bang Sam sendiri, akan tetap memfokuskan ke dua proker utama (Inokulasi dan Eksplorasi) dengan dibekali beberapa pelatihan penulisan ilmiah, microclass (pembelajaran tentang mikroorganisme), dan lainnya. Bang Sam juga mengatakan bahwa kepengurusannya akan berusaha membangun branding organisasi di media sosial.
Disamping itu, adanya pandemi memicu hambatan beserta tantangan. Namun begitu, tetap tidak membuat kepengurusan KSM Proteus 2020/2021 untuk menyerah melaksanakan program kerjanya. Bang Sam memanfaatkan teknologi informasi dan menjadikan program kerjanya dapat dilakukan lewat daring tanpa mengurangi tujuan serta nilai dari program kerja tersebut. Bang Sam juga berpendapat bahwa pandemi ini menjadi kesempatan untuk memberikan info kepada khlayak umum mengenai mikrobiologi.
“Solusinya (adalah) beradaptasi dan berkreasi”
Sam, Ketua Umum KSM Proteus
Akhir kata, bang Sam memberikan pesan kepada para pembaca sekalian bahwa semoga dengan adanya situasi pandemi ini, kita dapat belajar untuk tetap beradaptasi dan berkreasi terhadap apapun yang dikerjakan. Untuk para pembaca yang ingin mendapatkan informasi dunia mikrobiologi serta ingin stay tuned dengan kegiatan KSM Proteus, dapat melihat dan mengikuti KSM Proteus di Instgram @ksmproteus.
Penulis dan pewawancara : Arkan Askarillah Hidayat
Narasumber : Samuel Febrian Wijaya
Waktu dan tempat : Kamis, 13 Agustus 2020 via daring